Selasa, 10 November 2020

BIPOLAR. PENGERTIAN, PENYEBAB DAN CARA MENGOBATINYA.



Pengertian Bipolar

Bipolar merupakan gangguan psikologis seseorang yaitu dimana seseorang dapat mengalami perubahan suasana hati secara cepat dan drastis. Contohnya seperti jika seseorang tersebut sedang merasa bahagia maka seketika itu dia akan merasakan sedih dalam waktu sekejap. 

Ketika seseorang mengalami bipolar maka akan ada perubahan mood dalam sekejap. Dan perubahaan mood tersebut akan terus meningkat atau menurun. Contohnya jika dia merasa sedih, ia akan merasakan seperti tertekan, kehilangan harapan dan terkadang tidak ingin melakukan kegiatan apapun dalam seharian. Akan tetapi jika dia merasa senang, dia akan merasakan semangat yang penuh dengan gairah sepanjang hari.

Perubahan mood tersebut bisa terjadi dalam sekali dalam setahun bahkan seminggu muncul untuk kasus yang lebih parah. Seseorang yang mengalami gangguan bipolar akan sangat mengganggu kehidupannya seperti hubungan pribadi yang tidak baik, produktivitas kerja dan lebih parah lagi hingga kasus ingin melakukan bunuh diri. Oleh karena itu, bipolar merupakan gangguan kejiwaan yang serius dan harus ditangani oleh dokter ahli. Bipolar disorder ini biasanya muncul pada masa awal dewasa. 

Gejala Gangguan Bipolar

Gejala gangguan bipolar terdapat dua fase yaitu fase naik ( mania ) dan turun ( depresi ). Pada fase naik, biasanya seseroang yang mengidap bipolar akan terlihat lebih semangat, energik dan bergairah. Sedangkan jika dalam kondisi depresi, dia akan terlihat lemas, sedih dan tidak ingin bergerak melakukan kegiatan apa-apa.

Dalam keadaan dua fase tersebut, sebagain orang yang mengalami bipolar akan merasakan satu fase saja dari keadaan normal menuju antara dua fase yaitu naik atau turun. Namun terkadang ada yang mengalami secara cepat dalam perubahan fase suasana hati yaitu mengalami fase naik dan turun secara bersamaan. Contohnya seperti ketika dia dalam fase naik seketika dia akan merasakan fase turun secara cepat. Gejala tersebut dinamakan priode campuran.

Penyebab Gangguan Bipolar

Beberapa penyebab gangguan bipolar ini sebetulnya belum diketahui secara pasti. Akan tetapi ada beberapa dugaan yang muncul karena kondisi seseorang bipolar terdampak dari adanya ketidakseimbangan pada neurotransmitter, yakni senyawa alami yang berfungsi mengendalikan fungsi otak.

Beberapa penyebab gangguan bipolar lain meliputi faktor genetik, lingkungan dan sosial. Beberapa faktor tersebut memiliki peran atas terjadinya ketidakseimbangan neurotransmitter yang menjadi dugaan terjadinya seseorang mengalami bipolar. Akibat dari itu maka gejala gangguan bipolar jika seseorang mengalami beberapa peristiwa traumatis seperti : 

  • Terdapat kerabat dekat yang meninggal, misalnya keluarga.

  • Putus dalam berhubungan, seperti dengan pacar atau pasangan hidup.

  • Mengalami kekerasan emosi, fisik, atau seksual.

Selain peristiwa traumatis, faktor lain yang juga diduga memicu munculnya gejala gangguan bipolar meliputi:

  • Penyakit fisik.

  • Gangguan tidur.

  • Memiliki masalah rumah tangga, keuangan, pekerjaan, atau masalah keseharian lain.

  • Kecanduan alkohol dan menyalahgunakan NAPZA.

Diagnosis Gangguan Bipolar

Untuk mengdiagnosis seseorang terkena gangguan bipolar memang sangat dibutuhkan karena gejala bipolar mirip dengan beberapa kondisi lain seperti penyakit tiroid, kecanduan alcohol dan mengkonsumsi obat terlarang ( NAPZA). Untuk mengecek kondisi seseorang terkena bipolar, biasanya akan dilakukan beberapa metode seperti wawancara kepada seorang pasien yang mengeluhkan perubahan mood yang cepat. Wawancara ini terkait gejala seperti kapan dan seberapa sering gejala muncul.

Setelah mengetahui hasil diagnosis maka akan keluar hasilnya. Jika iya maka akan dirujuk ke psikiater atau dokter kesehatan jiwa. Psikiater biasanya akan melakukan beberapa pengamatan dari pola bicara, berpikir, dan sikap. Pskikiater juga mungkin akan menanyakan riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit, hingga pola tidur. Pengidapnya juga mungkin akan diberikan kuesioner yang dapat diisi. Saat hasil pemeriksaan selesai, maka psikiater akan mengklasifikasikan kondisi seseorang tersebut berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).

Pengobatan Bipolar

Dalam pengobatan seseorang yang mengalami bipolar membutuhkan waktu pengobatan waktu yang lama. Sehingga selama masa pengobatan, pasien harus disiplin dan patuh dari segala metode pengobatan agar pengobatan dapat berjalan lancar.

Pengobatan kepada pasien bipolar biasanya akan diberikan obat dan psikoterapi. Dalam menentukan obat dan psikoterapinya maka pasien harus berkonsultasi secara langsung dengan dokter ahli jiwa.

Pemberian obat

Ada beberapa jenis obat yang diberikan kepada pasien bipolar untuk meringankan dan meredakan gejala perubahan kondisi jiwa. Jenis obat yang diberikan memiliki fungsi yang berbeda-beda sehingga pasien harus benar-benar berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat. Ada beberapa obat yang biasa diberikan dokter ahli jiwa kepada pasien bipolar yaitu :

  • Moodstabilizer, seperti lithium, lamotrigine, dan carbamazepine.

  • Antikonvulsan, seperti asam valproat.

  • Antipsikotik, seperti aripiprazole, olanzapine, quetiapine, dan risperidone.

  • Antidepresan, seperti fluoxetine, escitalopram, dan sertraline.

Dari beberapa jenis obat yang sudah disebutkan terkadang dokter selalu mengkombinasikan 2 atau lebih jenit obat. Kombinasi lebih dari satu jenis obat biasanya diberikan kepada pasien yang mengalami perubahan mood dengan cepat. Penggunaan dan penghentian obat harus dengan anjuran dokter. Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan kondisi pasien, berpotensi menimbulkan efek samping obat dan justru membahayakan pasien.

Psikoterapi

Dalam pengobatan psikoterapi untuk pasien bipolar terdapat beberapa metode yang digunakan untuk pasien bipolar. Dalam menentukan metode kepada pasien, biasanya pasien akan dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu agar mendapatkan metode psikoterapi yang tepat oleh dokter.

Berikut metode psikoterapi yang biasa digunakan untuk menangani gejala gangguan bipolar:

  • Interpersonal and social rhythm therapy (IPSRT). IPSRT adalah metode yang fokus kepada kestabilan ritme aktivitas pasien sehari-hari. dokter akan mengobservasi mulai dari waktu untuk tidur, bangun tidur hingga waktu makan. Dalam teraturnya ritme beraktivitas mampu membantu pasien untuk mengendalikan gejalan gangguan bipolar

  • Cognitive behavioral therapy (CBT). Dengan CBT atau terapi perilaku kognitif ini, dokter akan membantu pasien dalam mendeteksi hal yang dapat memicu munculnya gejala gangguan bipolar, sehingga hal tersebut dapat diganti dengan sesuatu yang positif.

  • Psychoeducation. Metode ini merupakan metode seorang dokter mengedukasi pasien dengan hal yang perlu diketahui kondisi yang telah diderita. Dengan begitu, pasien dapat dengan sendirinya mengidentifikasi penyebab munculnya gejala, menghindarinya, dan membuat strategi penanganan ketika gejala gangguan bipolar muncul.

Dalam hal ini juga peran keluarga sangat penting dan dibutuhkan karena keluarga dapat mengetahui dan mengenal kondisi pasien. Keluarga bisa membantu pasien untuk mencegah timbulnya gejala bipolar serta mampu mengendalikan bipolar jika pasien sedang mengalaminya.

Selain metode yang sudah disebutkan tadi, beberapa dokter juga menggunakan terapi listrik atau terapi elektrokonvulsif. Namun, metode ini biasanya digunakan ketika pengobatan lain tidak efektif menangani gejala yang muncul.

Perubahan Gaya Hidup

Untuk mencegah resiko bipolar muncul atau semakin buruk, pasien harus menerapkan pola hidup sehat yang ampuh membantu menstabilkan emosi. Beberapa contoh pola hidup sehat yaitu :

  • Jauhi mengkonsumsi alcohol dan NAPZA

  • Jalin hubungan yang sehat dan positif.

  • Atur rutinitas yang sehat, seperti tidur yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

  • Penuhi kebutuhan cairan tubuh.

  • Rajin berolahraga

  • Perbanyak ibadah


Itulah beberpa hal mengenai gangguan bipolar. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.